Merek Sepatu Terbesar Di Dunia Buatan Indonesia, Membanggakan Atau Kemunduran?
Melihat perkembangan produksi dalam negeri yang semakin maju diluar komoditi mineral dan manufaktur sumber daya alam kategori besar yang sudah mendominasi produksi ekspor di Indonesia, ada satu produk Indonesia diluar itu semua yang menjadi penyumbang penghasilan besar untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu produksi alas kaki atau sepatu. Indonesia telah dinilai sebagai salah satu eksportir alas kaki terkemuka di dunia.

Photo by Radek Skrzypczak on Unsplash
Pada tahun 2013, indonesia mengirimkan barang senilai $3,86 miliar, menurut Data Pemerintah Indonesia. Alas kaki kulit, yang mencakup sepatu atletik, menyumbang sebagian besar ekspor. Indonesia termasuk dalam enam besar eksportir alas kaki terbesar di dunia setelah China, Italia, Vietnam, Jerman, dan Belgia. Menurut Kementerian Perindustrian RI, pada 2016, nilai ekspor alas kaki senilai US$5 miliar, produksi alas kaki 661 juta pasang, dan year on year (YoY) sebesar 2,9%. Ke depan, ekspor alas kaki dari Indonesia bisa mencapai US$ 8 miliar per tahun. Sekitar 31% dari total ekspor alas kaki Indonesia dikirim ke Amerika Serikat, diikuti oleh negara-negara Eropa lainnya seperti Jerman, Belgia, dan Inggris, yang mengambil 27 persen dari total tersebut. Sisanya ekspor sepatu ke China, Jepang, Timur Tengah, dan Afrika.
Seperti contoh bisnis yang dilakukan oleh perusahaan luar negeri merek alas kaki besar yang sudah mapan seperti Nike Inc, Adidas, Puma, Wolverine, Rockport, Lacoste, Hush Puppies, Kickers, Sperry Top Sider, MBT, Sledgers, Johnston and Murphy dan lain-lain dan beberapa perusahaan lain dari China dan Korea Selatan memiliki fasilitas produksi di Indonesia karena biaya tenaga kerjanya relatif murah, yang merupakan dorongan besar bagi perekonomiannya. Industri alas kaki di Indonesia terdiri dari lebih dari 250 industri terdaftar, terutama terletak di daerah terkonsentrasi seperti Pulau Jawa, kota-kota besar, dan pusat kota seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Bandung, dan Garut. Produsen kecil terutama melayani pasar domestik.
Photo by Jayson Hinrichsen on Unsplash
Produsen menengah hingga besar menggunakan kapasitas produksi mereka untuk memenuhi pesanan asing. Meskipun pasar luar negeri tetap cukup kuat, pabrikan berukuran besar juga memproduksi untuk pasar lokal. Ini akan membantu mereka meredam dampak keras dari permintaan yang berfluktuasi dari pasar luar negeri. Pabrikan Indonesia telah membangun reputasi mereka dibuktikan dengan bekerja sama dengan merek kelas atas internasional dan memenuhi kebutuhan produksi tertentu. Hal ini semakin diperkuat dengan kepatuhan mereka terhadap peraturan kesehatan, keselamatan, dan tenaga kerja yang ketat.
Akan tetapi dari itu semua ada produk dengan label merek dari Indonesia yang diproduksi sendiri di Indonesia yang sudah sampai ke pasar luar negeri, tidak bisa dianggap sebelah mata karena kualitas internasional harga terjangkau seperti contoh :
Brodo
Photo by bro.do
Sepatu lokal Indonesia yang berpusat di Bandung, Jawa Barat ini sudah menghasilkan berbagai sepatu keren sejak 2010. Beberapa waktu lalu, Brodo menjalin kolaborasi dengan visual artist Popomangun untuk menghadirkan sneaker Vantage Struggle Series. Harga sepatu ini hadir dalam ukuran 36-45, dengan dua corak warna, hitam ( Rp 475.000) dan putih (Rp 500.000) yang memiliki desain mencolok di bagian atas. Pada kuartal II 2021 Brodo telah memiliki mitra untuk memasarkan produknya di took retail ataupun marketplace. Dan negara Jepang merupakan pasar yang paling suslit ditembus, karena untuk ekspor kesana harus memiliki kualitas yang bagus, detail dan produk yang unik dan berbeda.
Edward Forrer
Photo by edwardforrer
Brand yang memproduksi sandal, sepatu dan tas ini seringkali dikira berasal dari luar negeri. Padahal nyatanya Edward Forrer merupakan brand Indonesia yang berasal dari kota Bandung. Brand ini memiliki kualitas produk yang bagus sehingga penjualannya sudah mencapai di beberapa negara seperti Australia, Malaysia, dan Hawaii.
VONA
Photo by Vona
Nama VONA sendiri diambil dari kata VON dari Bahasa Islandia yang memiliki arti ‘harapan’ untuk menggambarkan keinginan menggapai sukses di masa depan. Meski usahanya terbilang baru, respon positif tidak hanya datang dari konsumen lokal, namun juga dari konsumen mancanegara. Terbukti, produk-produk VONA banyak dikirim ke luar negeri, dengan konsumen diantaranya dari Jerman, Yunani, Singapura, dan Australia.
Dan banyak merek lokal lainnya yang mulai ikut bersaing untuk ekpor sepatu. Dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang Indonesia punya, sangat kompeten Indonesia sudah mulai menggenjot potensi – potensi yang ada untuk membangun pelatihan ataupun sektor industri apapun untuk bisa bersaing di mancanegara.
Indonesia sebagai mitra yang baik untuk memperbesar merek negara lain? Atau Indonesia memiliki potensi besar untuk merek dari Indonesia sendiri yang bisa membesarkan merek asal Indonesia di industri alas kaki atau sepatu.