Áo dài: Pakaian Tradisional Perempuan Vietnam

Áo dài merupakan pakaian tradisional yang telah dikenakan oleh kaum perempuan bangsa Vietnam selama ribuan tahun yang lalu hingga sekarang. Kini, Áo dài menjadi simbol feminisme perempuan Vietnam.

 

Mungkin bagi banyak orang di dunia, hal yang menjadi ikon negara Vietnam adalah perempuan mengenakan pakaian tradisionalnya. Terbayang perempuan anggun mengenakan topi kerucut (dikenal dengan non la) dan kain tunik sutra panjang (dikenal dengan áo dài).  Meskipun non la kini kurang banyak diminati oleh warga negara Vietnam karena dianggap kurang modis dan stylish, namun tidak demikian halnya dengan áo dài. Áo dài berkembang dan selalu digunakan oleh perempuan Vietnam, bahkan beberapa ajang kecantikan di Vietnam menggunakan ao dai sebagai bagian penilaian.

 

Photo by Vinh Thang on Unsplash

 

Áo dài atau pakaian tradisional ini, kerap menjadi pakaian pilihan untuk acara spesial. Bahkan tidak hanya warga lokal yang mengenakan, banyak turis asing pun tertarik menggunakan ao dai. Menurut para turis, ao dai merupakan gaun anggun berwarna-warni yang glamour, stylish dan chic. Keindahan abadi ao dai terletak pada bentuk tunik sutra panjang yang terbelah di bagian pinggang berpadu dengan celana sutra longgar berwarna kontras. Perempuan yang menggunakan ao dai ketika berjalan seolah menghipnotis dengan gerakan tunik dan celana yang seirama.

 

Kisah áo dài dimulai pada tahun 1744, ketika Vietnam dibagi menjadi dua wilayah, Tanah Dalam (Đàng Trong) dan Tanah Luar (Đàng Ngoài.) Áo dài  pada mulanya diperuntukan sebagai pakaian yang membedakan rakyatnya oleh Lord Nguyễn Phúc Khoát (penguasa pemerintahan saat itu) dari Tanah Dalam. Lord Nguyễn Phúc Khoát meminta rakyatnya untuk mengenakan pakaian gaun berkancing depan dengan celana panjang. Gaun lima bagian (áo ngũ thân). Áo ngũ thân merupakan inspirasi bagi áo dài modern. Para bangsawan dan elit membuat gaun mereka dari sutra terbaik, dengan detail rumit dan warna cerah untuk mewakili peringkat di pengadilan.

 

Photo by Tri Vo on Unsplash

 

Pada tahun 1930-an, gaun itu disederhanakan menjadi dua bagian oleh seniman Vietnam Nguyễn Cát Tường atau lebih dikenal dengan Le Mur. Tutup depan diperpanjang hingga mencapai pergelangan kaki, dan bentuknya menjadi lebih pas. Ide perubahan Le Mur yang  berkiblat pada gaya 'kebarat-baratan' pada mulanya mengalami penolakan. Namun, setelah Le Mur merancang koleksi áo dài untuk Ratu Nam Phương, istri Kaisar Bảo i terakhir Vietnam, kaum perempuan urban mulai mengakui dan mempopulerkan gaya áo dài Le Mur yang lebih kontemporer.

 

Gambar oleh Jupi Lu dari Pixabay 

 

Perjalanan pakaian tradisional Vietnam, áo dài, mengalami perubahan setelah berdirinya Republik Demokratik Vietnam. Perubahan mengenakan pakaian áo dài terjadi ketika Hồ Chí Minh, seorang yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dan Presiden Vietnam Utara,  menuliskan sebuah esai pada tahun 1947 yang menyatakan bahwa áo dài tidak cocok untuk ladang atau pabrik. Hồ Chí Minh meminta orang Vietnam untuk menyesuaikan pakaian mereka agar lebih efisien untuk bekerja di ladang atau pabrik. Kebijakan ini berpengaruh pada áo dài tidak lagi menjadi pakaian sehari-hari. Áo dài menjadi gaun yang disimpan untuk penampilan profesional dan acara-acara khusus.

  

Gambar oleh Tiểu Bảo Trương dari Pixabay 

 

Berbeda dengan saat ini, di seluruh Vietnam, siswi sekolah menengah diwajibkan untuk mengenakan gaun itu setidaknya satu hari dalam seminggu. Áo dài banyak dikenakan oleh perempuan Vietnam selain diwajibkan, juga dikarenakan pemakaian áo dài memberikan kesan menawan dan mengeluarkan aura kecantikan bagi pemakainya. Tak heran áo dài banyak menginspirasi lirik lagu, puisi, dan bahkan lukisan tentang Vietnam.

 

Gambar oleh Tiểu Bảo Trương dari Pixabay 

 

Penampilan modern dari áo dài

Pakaian tradisional áo dài, kini menjadi lebih praktis dan dapat dikenakan dalam suasana yang tidak terlalu formal. Tren áo dài dengan gaya selutut, memberikan kenyamanan untuk dikenakan saat berkendara sepeda motor maupun sepeda. Perkembangan bentuk áo dài  pada bagian kerah yang lebih kasual juga umum kamu lihat pada masa sekarang ini. Tampilan áo dài modern kini dengan potongan yang lebih longgar dan crew neck, serta corak yang cerah menyenangkan.

  

Gambar oleh Hoàng Nguyên Lý dari Pixabay

 

Makna warna áo dài

Perempuan Vietnam tidak hanya memiliki áo dài berwarna putih, karena warna dari áo dài yang dikenakan memiliki arti tersendiri. Pada zaman Kekaisaran, emas adalah warna kerajaan dan diperuntukkan bagi raja dan ratu. Warna merah áo dài dipakai selama Tết (perayaan tahun baru Vietnam) yang bertujuan untuk menambah keberuntungan dan kemakmuran. Áo dài berwarna merah juga boleh dikenakan oleh pengantin wanita pada hari pernikahannya. Sedangkan áo dài yang berwarna putih melambangkan kemurnian dan kepolosan. Warna áo dài hitam umumnya digunakan saat menghadiri pemakaman. Perempuan Vietnam kerap memilih warna áo dài berdasarkan elemen mereka (logam, kayu, air, api, atau tanah) yang diambil dari tahun kelahiran mereka.

 

Photo source: GuideVietnam.org

  

Kalau kamu tertarik untuk mempelajari  sejarah dan melihat koleksi áo dài secara lengkap, kamu harus mengunjungi Vietnamese Women’s Museum yang berada di Hanoi, Vietnam. Banyak hal yang bisa dipelajari lebih lanjut tentang sejarah áo dài dan variasinya. Atau apakah áo dài juga cocok nih buat kamu pakai sehari-hari di Indonesia, entah untuk ke kantor atau kumpul dengan orang terdekat?

 

Gambar oleh Tiểu Bảo Trương dari Pixabay