Lirik Lagu Rerata Armand Maulana Sarat Akan Keluh Kesah Generasi Masa Kini

Armand Maulana kembali menciptakan lagu yang berjudul Rerata. Lagu yang merupakan original sound track film Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang (JYJJLP). Sebuah film garapan Angga Dwimas Sasongko.

  

Armand Maulana, vokalis dari grup band GIGI, yang telah banyak menghasilkan karya dan menghibur banyak penggemarnya di tanah air maupun mancanegara. Kali ini Armand Maulan merilis lagu ciptaan dirinya yang berjudul Rerata. Rerata sendiri menurut arti kata bahasa Indonesia bermakna satu hal yang bersifat umum, sebuah nilai rata-rata. Bahkan bisa diterapkan sebagai pertanda akan sebuah kebiasaan, budaya, dan perilaku.

 

Photo Source: YouTube

 

Rerata, sebuah lagu yang tercipta berdasarkan perasaan, penglihatan dan pengalaman Armand Maulana terhadap Generation Z. Kehidupan Gen Z yang rentan dan rapuh. Sesuai dengan istilah baru yang mereka sering gunakan yaitu “kena mental.” Kerentanan dan kerapuhan yang dialami bahwa realita tidak secepat layaknya ponsel pintar mereka. Kenyataan hidup yang lebih banyak di luar kendali, berbeda halnya dengan keadaan saat bermain game Mobile Legend.

 

Keheranan yang membuat mental menjadi tertekan dialami oleh Generasi Z ketika berhadapan dan berinteraksi langsung dengan orang-orang di sekitar. Orang-orang nyata yang berhadapan fisik, yang memiliki perasaan, emosi dan reflek yang jauh dari kecerdasan buatan aplikasi. Fenomena yang tidak didapatkan Generasi Z saat berinteraksi dan bersosialisasi pada dunia maya.

 

Rerata, selain enak untuk kamu dengarkan, karena berbeda dari lagu-lagu kekinian bisa penyemangat untuk menjalani kehidupan. Bukan hanya untuk Generasi Z, namun generasi sebelumnya ketika berhadapan dengan mereka. Sekaligus nostalgia dengan Armand Maulana buat kamu yang sudah eksis pada era 90-an. Satu lagi pesan dari lagu ini yang tercantum pada video klip Rerata “gagal, sedih, dan ragu jadi terdengar masuk akal pada waktunya.”

 

Photo Source: YouTube

 

Lirik Lagu - Rerata

Armand Maulana

 

Tiba tiba kita membuta
Tiba tiba kita tersesat
Setiap kesalahan terbuka
Tersadar kita manusia

  

Salah mengeras
Mengungkap segalanya
Setiap patah hati menuju
Kesempurnaan

  

Maukah kamu, mengulang rasa
Mengulang cinta perih pedih bahagia
Maukah kamu, memaafkannya
Siklus ini terjadi karena karunia
Itulah kehidupan
Ego menjelas
Menghalang segalanya
Setiap patah hati menuju
Kebahagiaan