Awal Kebebasan Bernegara Dan Bermasyarakat Di Dunia

Hari Kebebasan Sedunia pada tanggal 9 November setiap tahun memperingati runtuhnya Tembok Berlin. Peristiwa bersejarah ini menandai berakhirnya komunisme di Eropa Tengah dan Timur.

Awal Kebebasan Bernegara Dan Bermasyarakat Di Dunia

Photo by Christian Lue on Unsplash

Pada akhir Perang Dunia II, Jerman dibagi menjadi Jerman Timur dan Jerman Barat. Kedua sektor tersebut dibagi oleh Amerika, Inggris, dan sektor yang diduduki Prancis di Jerman Barat dan Uni Soviet yang menguasai Jerman Timur. Pada tahun 1949, Jerman Timur menjadi negara sendiri. Ibu kota Berlin termasuk dalam Zona Pendudukan Soviet.

Seperti yang bisa diduga, kondisi kehidupan antara Jerman Timur dan Jerman Barat sangat berbeda. Di Jerman Barat yang kapitalis, kondisi ekonomi berkembang pesat. Hal sebaliknya terjadi di Jerman Timur yang komunis. Untuk menghindari kondisi keras pemerintahan komunis, banyak orang Jerman membelot ke Jerman Barat. Pada akhir 1960-an, Jerman Timur telah kehilangan sebagian besar penduduknya, termasuk sebagian besar angkatan kerjanya. Antara tahun 1949 dan 1961, hampir 3 juta orang telah meninggalkan Jerman Timur. Karena putus asa, Uni Soviet mengancam penggunaan senjata nuklir untuk mengambil alih Jerman Barat, termasuk Berlin Barat.

Pada tanggal 12-13 Agustus 1961 tentara mendirikan tiang beton dan memasang kawat berduri antara Berlin Timur dan Barat. Aksi ini terjadi pada tengah malam. Ketika orang-orang di Berlin bangun keesokan paginya, mereka tidak bisa pergi ke sisi lain kota. Bahkan jika mereka memiliki pekerjaan, atau keluarga di sisi lain, warga Berlin tidak bisa menyeberang. Mereka terjebak di sisi mereka di Berlin selama beberapa dekade. Beberapa hari kemudian, tentara memasang tembok yang lebih kokoh.

Akhirnya, pagar listrik, menara pengawas, dan ladang ranjau dipasang di sepanjang dinding sepanjang kurang lebih 146 km. Tembok Berlin menjadi simbol Perang Dingin.

Titik Akhir Perang Dingin Tembok Berlin

Photo Source : theguardian.com

Selama waktu itu kehidupan masyarakat di sekitar digambar secara fisik terbagi yaitu berupa dinding, keluarga terpisah oleh fisik dan kedua negara melakukan gencatan senjata.

Pada bulan Juni 1982, Presiden Ronald Reagan mengunjungi Berlin membahas masalah tembok, gencatan senjata, dan Perang Dingin. Pada tahun 1987, dia sekali lagi mengunjungi Tembok Berlin dan membuat pidatonya yang sekarang terkenal, “Runtuhkan tembok ini!”.

Pada tahun 1989, pemimpin baru Jerman Timur sangat mengurangi pembatasan perjalanan dari Jerman Timur. Penjaga perbatasan mulai membiarkan orang menyeberang dari Berlin Timur ke Berlin Barat. Pada 9 November 1989 ketika warga Berlin menyadari perbatasan terbuka, ribuan orang turun ke tembok. Mereka mulai memotong dinding dengan pahat dan palu. Sedikit demi sedikit tembok itu runtuh. Pada tanggal 3 Oktober 1990, Jerman Timur dan Jerman Barat bersatu kembali menjadi satu negara Jerman.

Di seluruh dunia, kebebasan orang masih terancam. Banyak yang berusaha mengendalikan seluruh populasi. Penguasa yang memanfaatkan kekuasaannya dengan mengancam kekerasan atau memanipulasi sektor keuangan. Baik melalui tekanan politik, sosial, kekerasan, diktator ini masih ada. Hari ini mengakui perlunya terus berjuang untuk kebebasan bagi semua orang.

Sejarah Proklamir Kebebasan Dunia

Pada tahun 2001, Presiden George Bush memproklamirkan 9 November sebagai Hari Kebebasan Sedunia. Hari itu adalah peringatan Federal Amerika Serikat. Badan pengawas dunia PBB pun turut mengatur dan mengawasi dengan adanya setiap manusia berhak mendapatkan kebebasan masing masing dalam bernegara. Sejak 2001, setiap presiden sejak George Bush telah memproklamirkan 9 November sebagai Hari Kebebasan Sedunia.