Putri Mako Yang Kini Kehilangan Status Keluarga Kerajaan Jepang Karena Menikah
Mako Komuro, sebelumnya Putri Mako dari Akishino adalah anak sulung Pangeran Akishino dan Putri Akishino. Dia merupakan cucu perempuan pertama dari Kaisar Akihito dan Michiko. Dia menikah dengan Kei Komuro, seorang pengacara, pada 26 Oktober 2021.
Putri Kerajaan Jepang Mako diam-diam menikahi orang biasa tanpa perayaan pernikahan tradisional dan mengatakan pernikahan mereka merupakan pilihan yang diambil sebagai konsekuensi dari hidup yang menghargai hati dan diri sendiri. Dokumen pernikahan pasangan itu diserahkan oleh pejabat istana pada Selasa pagi sekaligus juga mendapatkan peresmiannya menurut Badan Rumah Tangga Kekaisaran. Tidak ada upacara pernikahan, perjamuan resepsi maupun ritual pernikahan tradisi kerajaan lainnya untuk pasangan tersebut.
Pernikahan Putri Mako dengan Kei Komuro yang berusia 30 tahun membuat status kerajaan Mako status hilang sesuai dengan hukum Jepang. Menurut hukum wanita kerajaan tidak lagi dianggap anggota keluarga kekaisaran setelah menikah dengan orang biasa. Bukan lagi seorang bangsawan, Mako kini telah mengambil nama keluarga suaminya dan menjadi Mako Komuro. Hal ini merupakan pertama kalinya Mako memiliki nama keluarga. Dalam keluarga kekaisaran Jepang, hanya anggota keluarga laki-laki yang diberi nama rumah tangga, sedangkan anggota keluarga perempuan hanya memiliki gelar dan harus pergi jika mereka menikah dengan orang biasa.
Photo source: CTVNews.ca
Merupakan momen pahit bagi sang putri, yang tumbuh di dunia tertutup Istana Kekaisaran di Tokyo. Terlebih keadaan Mako dipersulit oleh perhatian tak henti-hentinya dari media tabloid Jepang. Bahkan sampai beberapa jam sebelum Mako akan menikah dengan Komuro, relatif sedikit publik atau pers domestik yang tidak memberikan kritik mereka terhadap pernikahan Mako dan Komuro. Hal ini merupakan pertama kalinya dalam hampir kurun waktu 30 tahun, publik maupun pers tidak melakukan kritik terhadap pernikahan keluarga kekaisaran.
Penolakan pernikahan berawal dari berita tidak baik keluarga Komuro
Mako pertama kali bertemu Komuro kurang lebih pada satu dekade lalu di Universitas Kristen Internasional Tokyo, di mana Mako dan Komuro adalah teman sekelas. Pada September 2017, pasangan itu mengumumkan niat mereka untuk menikah pada tahun 2018. Meskipun ada kegembiraan yang meluas untuk sang putri dan pacarnya ketika pertunangan mereka diumumkan, hal tidak baik mulai bermunculan.
Dalam beberapa minggu setelah tanggal pernikahan yang ditetapkan paada bulan November 2018, majalah mingguan Shukan Josei memuat cerita yang mengklaim bahwa ibu Komuro berselisih dengan mantan pacarnya karena uang. Menurut berita, ibu Komuro yang mengalami masa-masa sulit setelah suaminya bunuh diri meminjam 4 juta Yen atau kurang lebih Rp 498 juta dari mantan pacarnya untuk menutupi biaya kuliah Komuro.
Ibu Komuro dan mantan pacarnya berselisih tentang apakah uang itu hadiah atau pinjaman yang harus dikembalikan.Tak lama selang berita tersebut beredar, Badan Rumah Tangga Kekaisaran yang secara konsisten menolak skandal sekecil apa pun, bertindak dengan cepat mengumumkan bahwa pernikahan Mako dan Komuro ditunda. Keputusan Badan Rumah Tangga Kekaisaran yang hanya menunda pernikahan, pers lokal Jepang kembali meningkatkan pelaporan berita mengenai urusan keluarga Komuro, yang mengarah bahwa Komuro memiliki serangkaian hubungan saat kuliah dan juga keluarganya merupakan keturunan imigran Korea.
Photo source: NewsBeezer.com
Komuro pun berupaya untuk menghindari perhatian media, dengan mengambil Langkah untuk pindah ke Amerika Serikat pada tahun 2018. Kepindahan Komuro sekaligus untuk belajar hukum di Universitas Fordham, New York, Amerika Serikat. Komuro tetap berhubungan dengan Putri Mako dan tetap menepati janjinya untuk kembali ke Jepang dan menikahinya.
Setiap harapan bahwa Komuro dan Mako dapat melanjutkan pernikahan secara diam-diam telah pupus setelah berita di media bermunculan selama beberapa pekan yang mengklaim bahwa acara tersebut merupakan ancaman terbesar bagi stabilitas keluarga kekaisaran hingga satu abad lamanya. Berita di media juga mengklaim Komuro tidak akan mampu mendapatkan pendapatan atau income yang cukup untuk menafkahi Mako dan bahwa keluarganya.
Prosesi pernikahan yang memicu protes di Tokyo
Liputan berita menjelang pernikahan mereka terfokus pada jumlah uang yang dikeluarkan keluarga Komuro. Berita dari media menjelaskan bahwa uang tersebut merupakan uang yang dihasilkan dari para pembayar pajak Jepang. Berita di media lokal menyebutkan bahwa pihak Pemerintah menjanjikan kontrak menguntungkan firma hukum Komuro di New York untuk memastikan bahwa sang putri dapat terurus secara finansial. Bahllan ada berita yang dipublikasikan pada media majalah yang mempertanyakan biaya keamanan 24 jam di luar apartemen ibu Komuro, di pinggiran barat Tokyo.
Pernikahan Mako dan Komuro bahkan telah menyebabkan pawai protes yang belum pernah terjadi sebelumnya di Tokyo, yang sebagian besar terdiri dari kaum konservatif dan orang paruh baya yang merasa begitu kuat tentang pernikahan itu sehingga mereka mengacungkan plakat bertuliskan "Hentikan Pernikahan Terkutuk" dan "Tidak, Komuro."
Photo source: Nippon.com
Seorang pengunjuk rasa yang juga akademisi dan pendukung setia monarki Jepang, Yoichi Shimada, mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak bersemangat terhadap acara pernikahan yang akan berlangsung. Hal tersebut diungkapkannya sehari sebelum pernikahan Mako dan Komuro berlangsung. Yoichi Shimada juga menjelaskan hal lain yang diprotesnya dari pernikahan Mako dan Komuro, bahwa ia mendapatkan Informasi dari koleganya yang bekerja pada Pemerintahan mengenai kontrak Tokyo dengan firma hukum Komuro untuk mendukung finansial Komuro menafkahi Mako. Menurut Yoichi hal tersebut merupakan perlakuan khusus yang dibayar oleh para pembayar pajak Jepang termasuk dirinya. Hal tersebut sangat disayangkan karena merupakan kebijakan yang kurang baik.
Pasangan nikah Mako dan Komuro pindah ke New York
Terlepas dari permusuhan yang tampaknya luas, ada beberapa yang masih mendoakan pasangan itu baik-baik saja. Sebagian warga Jepang melihat pasangan muda yang mengatakan mereka telah jatuh cinta dan masih saling mencintai meskipun telah berpisah selama tiga tahun memberikan harapan terhadap mereka untuk dapat melupakan berita buruk ini dengan segera dan hidup bahagia selamanya.
Photo source: BBC.com
Mako dan Komuro pun meninggalkan Jepang pada 14 November 2021 menggunakan maskapai penerbangan ANA menuju New York dengan kawalan pihak keamanan bandara Tokyo's Haneda International Airport dan kepolisian. Kini Mako dan Komuro menjalani hidup baru di New York, Amerika Serikat. Bagaimana kisah percintaan mereka menurutmu? Yang jelas cinta tidak mengenal status seorang manusia memang benar adanya.