Kesuksesan Rekaman Ulang Album Red Yang Tidak Ada Hubungan Dengan Musik
Peluncuran Ulang Album Red (Taylor’s Version) pada 12 November 2021, merupakan keinginan superstar Taylor Swift untuk membuat penggemar bernostalgia kembali ke masa mereka muda. Pada Album Red (Taylor’s Version) berisikan 30 lagu, termasuk duet Taylor Swift dengan Ed Sheeran dengan lagu yang belum pernah dibawakan sebelumnya serta lagu yang berjudul All Too Well berdurasi 10 menit.
Photo source : Facebook Taylor Swift
Peluncuran Ulang Album Red (Taylor’s Version) pada 12 November 2021, merupakan keinginan superstar Taylor Swift untuk membuat penggemar bernostalgia kembali ke masa mereka muda. Pada Album Red (Taylor’s Version) berisikan 30 lagu, termasuk duet Taylor Swift dengan Ed Sheeran dengan lagu yang belum pernah dibawakan sebelumnya serta lagu yang berjudul All Too Well berdurasi 10 menit.
Mungkin kalian sudah mengetahuinya, peluncuran album rekaman ulang Red (Taylor’s Version) ini, yang berisi 30 lagu merupakan lagu lama. Mungkin, merupakan lagu yang sudah rilis hampir dua dekade yang lalu. Peluncuran album Red (Taylor’s Version) merupakan album rekaman ulang yang kedua. Terlihat upaya keras Taylor Swift untuk memiliki album musiknya sendiri setelah terjadi perselisihan dengan mantan label rekaman sebelumnya.
Photo source : Facebook Taylor Swift
Pada rekaman ulang album Red (Taylor’s Version) ada beberapa lagu baru. Beberapa lagu baru tersebut, sepertinya bukan hal yang menarik untuk dikupas. Jangan kecewa dahulu, tidak menjadi pembahasan disini bukan berarti lagu baru tersebut tidak enak atau kurang baik. Ada hal yang lebih menarik dari strategi Taylor Swift pada peluncuran rekaman ulang album Red (Taylor’s Version). Taylor Swift berusaha untuk melakukan hal yang tak pernah dilakukan oleh artis penyanyi lainnya. Bahkan yang dilakukan oleh Taylor Swift merupakan hal yang patut dipelajari oleh pengusaha, marketer bahkan artis lainnya.
Taylor Swift “menuai” kasih sayang lebih dari penggemarnya
Wawancara Taylor Swift dengan Seth Meyer pada acara Late Night with Seth Meyers, Taylor Swift membeberkan bahwa ia sangat menyukai karena memperoleh kesempatan untuk kembali dan hidup bernostalgia dengan para penggemar, dan semua itu karena para penggemar Taylor Swift yang membuat Taylor Swift melakukannya. Seolah para penggemar menginginkan nostalgia seharusnya terjadi jauh sebelum sekarang.
Merupakan sebuah keuntungan dan kekuatan yang sangat powerful bagi pengusaha ataupun pemilik brand manapun ketika konsumen sangat engage dan loyal. Apa yang dialami Taylor Swift memang banyak juga dialami penyanyi dan musisi lainnya, namun tingkat kasih sayang dan loyalitas para penggemar Taylor Swift sangat luar biasa. Peluncuran album Red (Taylor’s Version) merupakan langkah tepat Taylor Swift dalam memberikan apa yang diinginkan oleh para penggemarnya, dan Taylor Swift sedang menuai keuntungannya saat ini.
Photo source : WallpaperCave.com
Pada kesempatan wawancara pada program TV The Tonight Show, Taylor Swift menjelaskan kepada Jimmy Fallon bahwa dirinya merasakan hal yang diinginkan oleh para penggemarnya. Taylor Swift tidak hanya mengandalkan perasaannya, namun dengan melakukan pencarian online, melihat hal yang disukai oleh penggemarnya, memperhatikan opini penggemar yang membuatnya sangat mengetahui pasti keinginan para penggemar.
Apakah Taylor Swift benar akan hal di atas? Peluncuran film pendek lagu All Too Well yang berdurasi 10 menit, sebuah lagu yang bahkan tidak pernah menjadi single pada album pertamanya. Lagu All Too Well merupakan lagu yang sangat disukai oleh para penggemar dan kritikus musik. Terbukti, peluncuran film pendek dengan latar belakang musik dari lagu All Too Well sudah ditonton 45.564.641 kali per 23 November 2021. Tontonan lebih dari 45 juta tersebut hasil 10 hari sejak pertama rilis video yang berjudul Taylor Swift - All Too Well: The Short Film di kanal YouTube pada tanggal 13 November 2021.
Photo source : Time.com
Bahkan di kala pandemi seperti ini, Taylor Swift bukan hanya merilis satu album, namun dua album kejutan untuk para penggemarnya. Bukan hal yang sulit untuk dipahami, Taylor Swift melakukan hal yang diinginkan penggemarnya dari dirinya. Sebagai imbalannya, Taylor Siwft mendapatkan kasih sayang berupa engagement dan loyalty yang luar biasa. Ternyata Taylor Swift juga bukan hanya berbakat sebagai penyanyi atau musisi, melainkan juga sebagai entrepreneur.
Taylor Swift mengendalikan bisnisnya mencapai tujuan
Keinginan Taylor Swift beberapa tahun yang lalu sangat jelas bahwa ia ingin membeli hak “musiknya”, namun sangat disesali hal tersebut tidak menjadi kenyataan. Taylor Swift menjelaskan saat wawancara dengan Seth Meyers “musiknya” telah dijual kepada orang lain. Dalam benaknya kala itu, dirinya yang menciptakannya dan bisa untuk menciptakan lagi yang baru. Perekaman ulang album Red (Taylor’s Version) merupakan langkah nyata pikiran yang ada dalam benaknya dahulu. Sebuah hal yang sangat menyenangkan bagi Taylor Swift sehingga ia menamai album dan seluruh lagunya dengan Taylor’s Version.
Fakta penamaan tersebut pada album dan semua lagu merupakan hal brilian yang dilakukan oleh Taylor Swift, seperti sebuah iklan atau sebuah kode atau sebuah isyarat bahkan label “legal” keaslian akan musik dari Taylor Swift. Bila diibaratkan uang, penamaan Taylor’s Version layaknya hologram, seri uang ataupun barcode akan keabsahan uang. Sehingga ajakan subliminal terhadap para penggemarnya untuk membeli atau streaming judul lagu yang ada "(Taylor's Version)", dan berhenti untuk mendengarkan album atau lagu pada album sebelumnya karena itu bukan milik Taylor Swift.
Photo source : Facebook Taylor Swift
Kepiawaian entrepreneur Taylor Swift dikombinasikan dengan loyalitas penggemarnya membuat album rekam ulang ini menjadi sukses. Namun satu hal lagi yang bisa dipelajari disini adalah Taylor Swift memiliki keinginan kuat dan kegigihan mengendalikan bisnisnya sehingga mencapai pada tujuannya.
Taylor Swift melakukan bisnis dengan hati bahagia
Pengalaman Taylor Swift bernostalgia dan semakin “mesra” dengan penggemarnya, terasa bahwa dirinya merasakan kebahagiaan. Hal ini mencerminkan bahwa Taylor Swift tidak hanya mahir dalam berbisnis dalam industri musik, namun dirinya mencintai bisnis musik. Merupakan faktor yang paling terpenting pada bisnis apapun, ketika pengusaha melakukan usahanya dengan perasaan cinta pada bisnisnya.
Bagaimana dengan bisnis kamu saat ini? Kalau bisnis yang kamu jalani saat ini tidak membuatmu bahagia, mungkin kamu salah dalam memilihnya. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah mencari bisnis yang lainnya. Sebaliknya kalau bisnis yang kamu jalani saat ini sangat kamu cintai, semua hal tidak ada yang terasa sulit. Tidak ada rintangan yang tidak dapat teratasi olehmu, sehingga tujuan bisnis kamu bisa tercapai. Jadi sudah tau kan kalau suksesnya penyanyi juga bukan berasal dari musik saja, namun perlu strategi bisnis yang mumpuni juga seperti strategi bisnisnya Taylor Swift.
Photo source : Facebook Taylor Swift